Episode 2

1098 Words
Lily bergoyang seksimes alias seksi-seksi mesra bersama dengan Heru yang juga bergoyang machones alias macho-macho m***m. Diiringi lagu Without You nya Avicii. Lily yang tadinya begitu agresif dan terus saja mepet-mepetin Heru sambil mendesah-desah manjah, mendadak mulai meper-meper dan mundur pelan-pelan menjauhinya. Bagaimana dia tidak jiper, Heru walaupun sambil bergoyang tapi tangannya sangat multi tasking sekali. Menyentuh, membelai, meraba-raba, walaupun itu semua dilakukannya dengan nyaris tidak kentara, tetapi lama kelamaan Lily risih juga. Set dah kalah prediksi dia sekali ini. Dipikirnya bakalan amanlah kalau menggoda pria-pria dingin modelan kulkas begini, eh taunya ini mah modelan kulkas rusak, soalnya sebentar panas sebentar dingin. Yang begini ini mah namanya nyeremin Cuy!! Heru yang sudah mulai merasa kalau gadis seksih manjah yang sedari tadi sibuk mendesah-desah seperti orang yang kepedesan sehabis makan sambel itu,kini mulai mengambil langkah teratur untuk menjauhinya. Huh!! takut juga dia rupanya. Heru tahu, Lily mulai resah saat merasakan tangannya yang terus saja bergerilya mencari-cari sasaran empuk untuk di raba-raba. Dalam hati Heru tertawa melihat Lily yang semakin lama tampak semakin gugup saja, saat dia menatap dalam-dalam mata indahnya . Tadi aja semangat sekali memancing dan menggoda-godanya. Eh giliran dirinya benar-benar tergoda, dia malah ketakutan sendiri. Huh dia kira gampang apa bisa melepaskan diri darinya? Heru mulai memunculkan senyum smirknya, dan secara tiba-tiba langsung memeluknya erat sambil terus bergoyang. Karena eratnya pelukan Heru,Lily sampai bisa merasakan liatnya otot-otot d**a dan gerakan ekspresif sesuatu yang bergerak-gerak dibawah perut Heru. Lily langsung shock dan mencoba mendorong-dorong gelisah d**a Heru sambil otaknya terus berfikir bagaimana caranya agar dia bisa lolos dari masalah yang dibuatnya sendiri ini. Sebenarnya bisa saja dia mendorong kasar dan menghajarnya dengan jurus-jurus bela diri yang sudah menjadi makanan wajibnya sehari-hari sedari kecil. Te-ta-pi pantang bagi nya untuk terlihat takut terhadap apapun dan siapapun. Gengsi dong kalau dia disangka ketakutan terhadap Heru, secara dia itu playgirl gitu lho,mana ada sejarahnya seorang playgirl takut terhadap mangsanya sendiri kan? Drttt..drttt..drtttt.. Alhamdullilahhh bunyi getaran ponsel menyelamatkannya dari si pria dingin tapi m***m itu barang sesaat. Wajah Lily langsung panik saat melihat nama sipemanggil adalah Axel, kakaknya!!! Aih Mak Jang! Onde Mande! Ikan Lele!! Saking asiknya ngedance dia sampai lupa waktu. Axel pasti tadi sudah mengabsen keberadaannya pada Bang Gultom dirumah. Dan pasti juga pengawal pribadi keluarganya yang sudah sepuh itu gelagapan saat harus berbohong demi dirinya. Bang Gultom dulu adalah pengawal pribadi handal kepercayaan ayahnya. Lily ingat, bahwa lebih sering Bang Gultom lah yang mengasuhnya saat kecil, dibandingkan dengan orang tuanya sendiri, saking sibuknya mereka. Lily kecil pun akhirnya memilih untuk mengekori Bang Gultom saat Sang Pengawal itu sibuk melatih setiap anggota baru yang ingin mengabdi pada Pierre Delacroix Adam, Ayahnya, mafia yang paling ditakuti saat itu. Makanya Lily kecil tumbuh besar dengan asuhan para laki-laki kasar pengawal ayahnya, yang kerap kali mengajarkannya tinju dan ilmu martial art lainnya, dibanding dengan bermain masak-masakan dan boneka. Setelah kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan lalu lintas saat dia masih berumur sepuluh tahun itu, masa kecil Lily lebih mengenaskan lagi. Dia akhirnya diasuh secara bergantian oleh para pengawal yang lainnya, karena Bang Gultom harus melatih dan mendidik Axel yang dipersiapkan untuk menggantikan kedudukan ayahnya. Drttt...drttt...drtt... Lily tahu, sebelum dia mengangkat teleponnya, maka Axel tidak akan pernah berhenti untuk terus menerus melakukan panggilan padanya. "Ha—halo Kak Ax—" Kamu sekarang ada dimana hah? Udah jam berapa ini? Apa kamu sudah tidak mau pulang lagi kerumah? Sudah yakin bisa hidup mandiri?!! kalau begitu mulai besok, tidak ada lagi transfer-an dana dari kakak ke rek—" "Lily sekarang ada di kost-kost-an nya Senja Kak. Ini Lily udah mau jalan pulang." Kost-an nya Senja? itu suara music jedag jedug begitu kamu masih berani bilang ada di kost-an Senja? "Ahelah Kak, ini salah satu temen si Senja ulang tahun. Jadi kami pasang musik di mari.Ya udah Lily jalan pulang  nih sekarang. Jangan bahas-bahas soal dana transferan dong kak?topik sensitif itu mah!bahkan lebih sensitif dari issue tetap atau ganti presiden. Lepas tu kan—-" Anggap kakak percaya dengan kata-kamu. Kalau kamu memang sedang berada di kost—an Senja,!kakak tunggu kamu dirumah dalam waktu dua puluh menit dimulai dari sekarang!! "Ahelah Kak, dipikir Lily lagi ikutan kuis apa? Kakak se—" TUT...TUT...TUT... Saolohh, pake langsung dimatiin segala lagi langsung teleponnya. Belum lagi selesai ngomong. Tapi yo wes lah, toh jarak dari kost-an Senja dan rumahnya deket pake banget. Ngesot bentaran juga langsung nyampe itu kerumah. Eh tapi bentar-bentar, perasaan koq ada yang salah sama kata-kata batin nya sendiri tadi. Tapi apa ya? Astaganaga buaya di rawa-rawa!!!  Saat ini kan dia bukan beneran ada di kost-an Senja? tapi di Exodus?!!Bagaimana caranya dia bisa sampai rumah dalam waktu dua puluh menit coba, Amang oiii?!! "Sudah selesai semua urusan kamu dengan kakakmu!" Heru yang sedari tadi menguping pembicaraan Lily, bisa mengerti sedikit-sedikit dari penggalan kata-kata yang dicuri dengarnya tadi. Dan kini dia ingin melihat aksi si gadis seksi dalam menyelesaikan semua kebohongan absurdnya pada kakaknya tadi. Lily yang sebenarnya sedang kebingungan dalam menyelesaikan misi nya pada kakaknya, sama sekali tidak membalas pertanyaan Heru. Dia hanya sedang mengira-ngira jarak jatuh sembilan puluh derajat nya Heru, apabila dia melakukan tae tee kao (pukulan dengkul) dan itu artinya tubuh si babang tamvan akan jatuh tepat pada, oh tidakkkk!!! itu tepat jatuh didepan meja bartender yang dipenuhi segala minuman yang muahalnya selangit. Bisa jadi gembel mendadak kalau dia memukul kearah sana. Ahaaa!! akhirnya bergerak juga dia!! Heru yang melihat Lily diam saja pun segera menghampiri sang gadis cantik yang saat ini sedang berjalan santai ke sudut ruangan yang agak sepi. Begitu Heru sampai pada titik yang dia harapkan, Lily secepat kilat melakukan tendangan pada lututnya, sehingga Heru yang tidak menyangka akan diserang secara tiba-tiba, langsung rubuh karena tertekut lututnya. Lily pun tidak menyia-nyia kan kesempatan, langsung melakukan chok tee sok atau menyikut kedua rusuk Heru sekuat tenaganya, sampai sosok kekar itu mengaduh kesakitan!! Melihat musuhnya sedang dalam keadaan tidak berdaya, Lily pun segera kabur secepat mungkin seperti saat Naruto mempraktekkan jurus seribu bayangannya dan berlari sekencangnya menuju tempat parkir. Lily tiba dirumah dalam waktu lima puluh menit, walaupun dia sudah ngebut gila-gilaan saat mengendarai mobil. Dengan mengengendap-endap,dia mulai melompati pagar belakang dan langsung berlari kencang menuju kamarnya. "SELAMETTT!!" Ucapnya sambil menarik nafas panjang, karena bisa masuk kamar dengan aman tanpa di pergoki oleh kakaknya. "Selamet dari apa?" Tiba-tiba semua lampu dikamarnya menyala, dan dia melihat kakaknya berdiri didepan jendela kamarnya sambil bersedekap. "Huaaaaa!!! kakak bikin kaget Lily aja?" "Manget-manget makan nasi sama ayam goreng." Lily menepuk-nepuk dadanya sendiri karena kaget. "Gak usah lebay!! karena kamu terlambat, sekarang push up tiga puluh kali dan squat jump dua puluh kali. Lakukan dimulai dari se-ka-rang!!!" "Saolohhh Kak, ini udah tengah malem lo Kak. Kakak tau sendiri kan, kalau olah raga malem-malem itu tidak baik untuk kesehatan. Belum lagi ka—" "Push up empat puluh kali dan squat jump tiga puluh kali!!" "Ta-tapi Kak—" "Push up lima puluh kali dan squat jump empat puluh kali!!!" "IYA KAK, INI LILY KERJAIN SEKARANG!!!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD