PROLOG

202 Words
Cempaka Akshita Atmaja namaku, usiaku baru sepuluh tahun saat mengenal dirinya. Aku tahu benar jarak usia kami jauh, saat itu saja usianya sudah delapan belas tahun. Kata tante Bunga cinta tak memandang usia, ya mungkin memang begitu. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai menjauh dariku. Menjaga jarak dan selalu ketus terhadapku. Nama pria pujaanku adalah Abimanyu Ernesto, Ernesto adalah nama tengahnya. Neneknya 'Mbah Sri' begitu aku memanggilnya, beliau mengatakan nama belakangnya pantang disebut karena hanya akan mengingatkan kesedihannya di tinggalkan oleh kedua orangtuanya yang pergi ke negeri lain dan meninggalkannya bersama sang nenek. Seiring berjalannya waktu semakin banyak luka yang ia torehkan. Selama ini aku berusaha mentoleransi segala tingkah lakunya yang dingin dan menjadi seorang playboy. Walaupun dia tidak banyak bicara terhadapku, dulunya ku pikir dirinya memang pendiam tetapi ternyata berbeda jika berhadapan dengan wanita lain. Ia selalu ramah dan murah senyum. Sampai pada akhirnya hatiku mulai meragu dan aku merasa kalah. Perjuanganku agar terlihat pantas dihadapannya selama ini tampak sia-sia saja. Inilah kisah perjuangan cintaku. Seperti kata mami, "Hidup penuh perjuangan Nak." Saat ini aku sudah menyelesaikan pendidikan strata duaku di usia ke dua puluh empat tahun sekarang ini. Papi memintaku untuk kembali, hatiku meragu akankah aku sanggup kembali bertemu dengannya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD