LIMA TAHUN kemudian Di sebuah klub malam terbesar di kota Romantis,tepat di pusat Ibukota provinsi
Di ruang pas, cici berdiri di belakang panggung berganti pakaian, dia mengambil topeng rubah di atas meja untuk menutupi bekas luka menakutkan di wajah kirinya, dan mengeluarkan lipstik warna merah yang menawan untuk dirinya sendiri.
Setelah selesai cici berjalan menuju bartender dan duduk diantara pengunjung klub malam disana..
Namun tanpa sengaja Cici menguping pembicaraan dua orang wanita yang berjarak tiga meter darinya..
'Hei, apakah kamu tahu Tuan xaverios akan menikahi putri kedua dari keluarga Chi.'
Ujar salah seorang wanita itu
"Ya, pernikahannya akan di adakan seminggu lagi.. Saya mendengar bahwa Tuan xaverios telah memesan hotel bintang lima terbesar di kota Romantis dan telah mengundang banyak reporter dan artis bintang.. Pasti pernikahannya akan megah.''
Balas salah seorang dari mereka
"Tuan xaverios benar-benar memanjakan Stella...Mereka telah bersama selama lima tahun, dan hubungan mereka pasti sangat harmonis"
Timpal wanita tadi yang membuka obrolan
Mendengar itu Tangan cici yang memegang secangkir wine sedikit bergetar.
Sudah lima tahun berlalu, ia masih merasakan sakit hati saat mendengar nama itu lagi.
Namun, cici tak menyangka selama lima tahun dirawat di rumah sakit jiwa,xaverios telah bersama Stella dan kini akan menikah. Ha ha, sungguh ironis.
Sayangnya,cici bukan lagi putri tertua keluarga Chi.
Cici tidak keberatan mengurus gosip ini. Dia di sini untuk menghasilkan uang.
Cici lalu meneguk anggur merah di cawan nya dan berbalik untuk pergi menuju ruangan VIP
Cici adalah seorang pelayan bar, memakai topeng untuk merekomendasikan semua jenis anggur merah kepada para tamu setiap hari. Dia memiliki sosok yang baik dan memiliki kemampuan, sehingga penjualannya bagus dalam sebulan terakhir.
Tapi dia tidak pernah bermimpi akan bertemu xaverios di sini.
Setelah lima tahun berada di rumah sakit jiwa,kini cici kembali merasakan sensasi jadi wanita malam lagi..
Ketika sudah berada di ruang VIP Cici sekilas mengenali orang berkemeja rapi yang berdiri di depan para hadirin.
Orang itu sedang duduk di tengah ruang pribadi, jari-jarinya yang ramping mengguncang cawan anggur nya,.
Dari tinggi badandan matanya yang sipit itu mampu membuat cici terkesima..
Tanpa cici sadari pria itu menatap balik dirinya,.cici segera memalingkan wajahnya.
Dari tatapan tajam orang orang itu mungkin dia mengenali Cici..
Orang itu bergegas menghampiri cici.,
Namun cici tetap dengan ekspresi santai,.
Namun tanpa ia duga, orang itu menjambak rambutnya dan menekannya di atas meja, mencoba melihatnya dengan jelas melalui cahaya.
Cici tidak salah.orang yang ditemukannya memang xaverios..
Tapi saat xevrios melihat wajah cici, pupil matanya mengecil dan matanya berubah dengan cepat. ''cici, wajahmu...''
Cici tidak berbicara, hanya mengangkat matanya yang dingin dan suram dan menatap langsung ke arahnya.
"Apa masalahnya? Apakah kamu terkejut? Apakah itu buruk? Xaverios, terima kasih padamu telah menjadi kan aku seperti ini!" balas cici tanpa rasa takut
Selama lima tahun, xaverios selalu mengancam cici dengan Lily dan mengirim orang untuk menyiksanya siang dan malam.
Sewaktu berada di rumah sajit jiwa, wajahnya di iris dengan pisau, rambut panjangnya diubah menjadi potongan cepak, dan kulit wajah kirinya benar-benar busuk, jadi dia hanya bisa memakai topeng untuk melakukan pekerjaan semacam ini...
Sebulan yang lalu, ketika cici mengetahui bahwa Lily telah meninggal, dia putus asa keluar dari rumah sakit jiwa. Dia hanya ingin hidup...
Sangat di sayang kan, cici pernah berjanji kepada ibunya bahwa dia akan melindunginya..
''Saudari? Apakah kamu kakak ku cici?''
Stella muncul entah dari mana dan suaranya yang melengking menarik perhatian semua orang.
Dia berjalan ke depan, meraih tangan cici dan berkata dengan suara tajam,
''Kak, senang sekali kamu kembali. Tahu kah kamu ketika kamu berada di rumah sakit jiwa karena telah membunuh caleb,ibu mu meninggal sebulan yang lalu sebelum kamu keluar dari rumah sakit jiwa,Kami tidak dapat menemukan mu dan kami khawatir. Baguslah kamu sudah kembali. Mengapa kamu tidak kembali ke keluarga kita?"
Tanya stella
Perlu di ketahui Stella adalah anak kedua dari keluarga chi, orang yang paling munafik dan berlebihan.
Cici melepaskan tangannya seolah dia seekor lalat, memalingkan wajahnya dan tidak berkata apa-apa.
''Kakak, jangan lakukan ini. Tidak peduli kesalahan apa yang Anda lakukan, Anda adalah anggota keluarga kami.''
Stella mengeluarkan sedikit air mata seolah itu nyata.
"Lihat lah dirimu. Kamu hanya membuat diri mu sangat malu di luar sana. Wajahmu rusak, dan kamu tetap menjadi pelayan bar di tempat seperti ini. Jika kakak kekurangan uang, beri tahu saya. Saya punya uang dan saya akan memberikannya kepada kakak.''
Pada titik ini, stella mengeluarkan kartu dari dompetnya dan menyerahkannya kepada cici.
Cici menghentikan langkah nya dan menatap kartu itu dengan mengejek, merasa sangat konyol.
Jika dia adalah cici yang dulu, mungkin dia pasti akan melemparkan kartu itu langsung ke wajah stella dan mengusirnya pergi, tapi sekarang dirinya benar-benar kekurangan uang.
Jadi dia mengulurkan tangan dan siap menerima kebaikan stella..
Namun, ketika cici ingin menyentuh kartu itu, tiba tiba tangan xaverios lebih sigap mengambil kartu itu dan menatapnya sambil mencibir:
''Kamu ingin uang? Ini tidak semudah itu.'
Ketika selesai bicara xaverios lalu melemparkan semua botol anggur merah di atas meja ke lantai, pecahan kaca berserakan di lantai. Kemudian dia mengeluarkan kartu itu dan berdiri di tengah, dengan sinis berkata, ''Berlututlah terlebih dahulu,maka akan ku berikan kartu ATM ini kepada mu'
Cici tahu bahwa xaverios ingin mempermalukannya, pemuda dari keluarga kaya dan berkuasa yang sedang bermain-main sudah bersiul dengan penuh semangat.
Tapi 100.000 dollar sekali waktu benar-benar bagus.bahkan setelah bekerja di sini selama sebulan pun cici belum pernah mendapatkan 100.000 dollar..
Cici yang sudah di kuasai oleh hawa nafsu duniawi lalu mengatur posisi jongkok di hadapan xaverios..
Lutut putihnya terasa sakit dan dia bahkan bisa mendengar suara kaca menempel di tulangnya, tapi dia tidak mengeluarkan air mata setetes pun
Air matanya telah mengering dalam lima tahun terakhir...
Dalam jarak kurang dari satu meter dari hadapan xaverios,cici akhirnya berdiri, menggigit bibir menahan sakit dilututnya dan mengulurkan tangannya ke arah xaverios lalu berkata: ''tuan xaverios, 100.000 dollar ku.''
Suara cici yang serak dan jelek, seperti tanah dengan amplas tebal, dan orang-orang di sekitarnya mengerutkan kening karena jijik.
Xaverios tercengang mendengar suara cici ..
''Tn. Xaverios, kamu tidak mungkin mengingkari janji mu, kan?''
Ujar cici berkata tanpa takut mati..
''cici 3, kamu benar-benar membuatku muak!''
Mata xaverios dingin dan dia menendang cici dengan keras hingga wanita itu terpental beberapa meter
Xaverios lalu membuka dompetnya dan melemparkan uang itu ke wajah cici
''Kamu ingin uang? Baiklah, aku akan memberikannya kepadamu dan memperlakukannya sebagai pemberian kepada seorang pengemis!''
tutur xaverios dengan bengis
Uang kertas itu berhamburan di wajah nya,lalu cici membungkuk dan mengambil uang kertas itu satu per satu..
Namun para pengunjung bar yang hadir disana menginjak nginjak uang itu dengan sepatu kotor mereka,hingga jari-jari cici menjadi merah, namun ia tak mempedulikan rasa sakit saat ini yang ia rasakan, baginya ini seperti sebuah harta karun yang langka..
Cici tahu semua orang menertawakannya dan mencaci makinya, tapi dia tidak peduli.
Karena Menurut nya saat ini adalah: Harga diri tidak bisa memberi makan,tapi uang bisa ..
Xaverios memandang cici dengan dingin dan mencibir,
''cici, setelah lima tahun tak melihat mu, hargamu semakin murahan"
Degh, hati cici terasa sakit Mendengar xaverios menyebut kan Kata MURAHAN
"Kamu akan melakukan apa saja demi uang?'
Ujar Xaverios sembari mengeluarkan cek dari dompet nya dan menulis nomor seperti biasa.
Setelah nya lalu Cek itu di lemparkan tepat di wajah cici dengan jari rampingnya.
"Buka pakaianmu dan lakukan tarian erotis." perintah xaverios yang sudah di penuhi oleh hati iblis
Cici menunduk untuk melihat nomor di cek itu. "Tuan xaverios sangat murah hati" gumam nya dalam hati
Beberapa pemuda bersiul penuh semangat dan mengambil ponselnya untuk bersiap merekam video
Meski wajah cici rusak, namun bodi tubuh molek nya masih sangat bagus, tak heran jika dulu xaverios menyukai Cici..
Cici menggigit bibirnya dan menatap cek di tangannya, mengulurkan tangannya gemetar dan penuh darah...cici secara perlahan mulai membuka kancingnya satu per satu.
Ketika kancing nya sudah terlepas,cici lalu membuka baju yang di kenakan nya.. terlihat kulit putih di balik pakaiannya, para pria di sekitar bar sangat bersemangat
Tapi saat dia ingin membuka celana nya xaverios tiba-tiba menyeret cici ke dalam suite eksklusifnya seperti orang gila.
"cici, aku tidak menyangka, setelah lima tahun, kamu menjadi begitu bernafsu dengan uang.. Bahkan demi satu juta dolar kamu bisa menanggalkan pakaian di depan banyak orang. Kamu benar-benar menjijikkan!"
Ujar xaverios
Setelah nya, xaverios lalu melempar grace ke tempat tidur dan menatapnya dengan marah.
Bukankah xaverios lah yang memaksanya menjadi begitu menjijikkan?
Cici mendongak kan kepala nya,lalu dengan keberanian tiba-tiba ia melingkarkan tangannya di leher xaverios dan tersenyum menyanjung:
''xaverios lima tahun telah berlalu, dan kamu tidak akan melupakanku, bukan?''
Suara cici tidak sehalus dan seindah sebelumnya, tapi itu membekukan.
Dia tersenyum semakin tersanjung:
''Jika Tuan xaverios mau, saya bisa tidur dengan mu, selama kamu memberi saya uang setelah tidur.''
rayu nya dengan mulut diarahkan ke leher xaverios,.
lalu cici berinisiatif untuk mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bibir xaverios
Ciuman seringan sayap jangkrik membuat darah di sekujur tubuh cici mendidih hingga titik tertinggi.
Carl merobek-robek pakaian yang di kenakan cici dengan tangannya, tapi matanya tertarik oleh bekas luka jelek di pinggang tipis milik cici
Tato inisialnya menghilang dan berubah menjadi bekas luka hitam, mengejutkan sekaligus menjijikkan.
Xaverios mendorong tubuh cici menjauh dari nya dengan kekuatan besar dalam rasa jengkel yang tidak beralasan.
''cici, apa yang terjadi dengan tato itu? Dimana namaku?'' tanya xaverios geram