Darren "Kenapa kamu menolak untuk menikah denganku?" Clara tiba-tiba melayangkan pertanyaan yang jelas-jelas sudah aku jawab. Kalau saja aku sudah bisa menekan kekuatan kakaknya, sudah pasti aku tidak akan mau ikut begitu saja dengan dirinya. "sama seperti yang aku katakan kemarin. Kita berbeda." "Mana ada, Mas. Aku juga bisa masuk ke agama kamu," ucapnya terdengar tulus. "Jawabannya masih sama seperti kemarin, Cla. Itu adalah keputusan yang salah." Aku menjawab tegas. "Lagi pula, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia hanya karena takut terhadap kekuatan kakaknya? Lucu," lanjutku dalam hati. "Baiklah. Lantas keputusan benarnya seperti apa asal kita bisa bersama?" Dia kembali bertanya. Bahkan kini kedua matanya menatap wajahku lekat dengan penuh cinta. Kira-kira apa yang aka

