Darren Berbagai pikiran buruk tentangnya tidak bisa aku hilangkan dari kepala. Segera aku menyambar baju yang ada di sofa, lalu ke garasi, dan kembali mengeluarkan mobil. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Jadi, aku tidak bisa berleha-leha di rumah sambil menunggu. Bagaimana kalau ternyata dia sedang membutuhkan aku? Baru saja keluar dari gang rumah, aku melihat masjid yang besar dan megah. Tiba-tiba saja kepikiran kalau dia mungkin sedang salat di sini. Jadi, aku menepikan mobil dan memasukkannya ke dalam parkiran masjid. Aku masuk ke dalam bangunan yang megah itu, lalu mengambil wudu setelah meninggalkan jaket di mobil, dan melaksanakan salat. Dulu, aku ingat betul apa saja yang dilakukan Anya agar aku mau melaksanakan salat lima waktu. Dia bahkan rela mengorbankan waktunya hanya un

