2. Penantian yang Sia-sia

1121 Words

Lexa mengedarkan pandangannya ke penjuru kafe dan terlihat Rain melambaikan tangan ke arahnya seraya tersenyum manis. Ia berjalan ke arah Rain dengan tidak terlalu bersemangat karena setiap melihat wajah pria itu membuat hati Lexa seperti tertusuk ribuan jarum. "Mau pesan apa?" tanya Rain saat Lexa duduk di hadapannya. "To the point, ada apa?" Rain mengangguk. "Maaf, karena aku tidak bisa menepati janji aku." Lexa bergeming, lidahnya kelu hanya untuk berucap dan air matanya rasanya ingin keluar membasahi bumi ini tapi ia tahan agar tidak terlihat lemah. "Maaf yang membuat kamu menunggu selama 6 tahun pada akhirnya kekecewaan yang kamu dapat." Benteng pertahanan Lexa runtuh, air matanya mengalir begitu saja. "Kalau saja aku tidak datang ke pesta pertunangan kak Nadia pasti sampai deti

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD