"Itu satu sifat jelekmu padaku, aku selesai ngomong uda main pergi aja," gumam Hara pelan.
Leon keluar dari kamar Bu Atin, wajahnya menghitam urat-urat lehernya kembai saling bertarikan, sebelum meninggalkan kamar Bu Atin. Leon berdiri sejenak di balik pintu, wajahnya kembali mengeras bagai adukan semen, terlihat dari tangan yang masih dikepal dengan kuat, tetapi ia tidak tahu marah untuk siapa, lalu berjalan dengan langkah tegas menuju kamar miliknya.
Leon masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi, melampiaskan kemarahannya pada dinding berlapis marmer tersebut
Leon meninju dinding kamar mandi beberapa kali. Hingga tangannya sampai terluka, Leon meluapkan kemarahannya pada dinding yang tidak bersalah .
Andai dinding itu bisa bicara, ia akan berteriak dan berkata s; ‘ Apa
