27. Ladang Miliknya.

1512 Words

Tok! Tok! “Assalamualaikum, Sayang aku pulang,” ujar Kiral dengan nada yang bergetar. “Sebentar Yang. Aku masih mengganti baju Selyn,” sahut Nafia dari dalam kamar. Kriit! Kiral melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Dia tampak menghembuskan nafas panjang. Sebelum menutup pintunya kembali. Dengan penuh keraguan Kiral memasuki kamarnya. Tanpa basa-basi dia langsung bersimpuh di kaki Nafia yang sedang menyisiri rambut putri mereka. “Maafkan aku Fi, aku enggak tahu harus berapa kali lagi aku minta maaf sama kamu. Aku gagal Fi. Aku gagal menjadi suami, aku juga gagal menjadi seorang ayah yang baik. Aku tidak berguna Fi,” ungkap Kiral dengan suara bergetar dan linangan air mata yang terjatuh di atas kaki Nafia. “Abang jangan begitu. Kita semua punya salah, aku enggak tahu seb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD