43. Go to Jakarta

1503 Words

Setibanya di kediaman Kiral. Kamal langsung pergi begitu saja. Kiral memandangi kepergian Kamal dengan tatapan sayu. Namun bagaimanapun, dia tetap dengan pilihannya. Kiral melangkah ke dalam rumah dengan gontai. Nafia memperhatikan tingkah laku suaminya. “Abang, ke mana motornya? Terus ini, kenapa semuanya dibawa pulang?” tanya Nafia terdengar khawatir. “Fi, besok kita atur keberangkatan kita ke Jakarta, ya. Kamu langsung kasih kabar sama editormu,” sahut Kiral yang memilih langsung duduk di kursi ruang tamu. “Apa! Bang, kenapa buru-buru sekali? Jangan bilang, Abang sudah resign!” “Kamu benar Fi. Abang sudah berhenti kerja.” Seketika Nafia terdiam dengan tubuh ambruk ke kursi sebelah Kiral. Tampaknya dia sangat tercengang dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Nafia tidak menyangka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD