“Pe. Kayaknya mulai sekarang kita harus melepaskan mereka untuk bahagia. Jujur aku juga capek nyakitin Nafia lebih dari ini,” sahut Faruk dengan suara tenang seolah dia sudah benar ikhlas.
“Tapi, Far. Aku enggak bisa melepas dia begitu aja. Aku masih berat.” Perin tampak dengan jelas masih berat melepaskan Kiral.
“Tapi, dengan lu mencintai dia kayak begini, itu justru salah besar. Kenapa? Karena elu nyakitin dia, orang lain, dan diri elu sendiri.”
“Tapi, gua sayang banget sama dia Far.”
“Gua paham. Tapi, apa dengan semua rasa sayang lu itu, dia bisa bahagia sama elu?”
“Hm.”
Faruk terlihat meyakinkan Perin untuk berhenti mengejar Kiral. Sepertinya dia juga sudah memutuskan untuk berhenti meyakinkan Nafia. Bagaimanapun, dia tentunya sadar bahwa perasaannya hanya akan menyakiti Nafia sa
