Blind Date

1380 Words

Dengan langkah lunglai Vanilla kembali ke tempatnya. Dia masih bingung akan kehebatannya sendiri untuk memahami sesuatu yang baginya asing. Tanpa disadarai, Kala lewat. Dia menuju pantry, bermaksud membuat teh hijau. Hari ini mood-nya sedang baik. Sampai langkahnya terasa ringan untuk membuat tehnya sendiri. Atau, karena Kala gak mau teh keasinan versi sekretarisnya. Vanilla menyeritkan mata. Setelah yakin itu sosok bosnya. Segera Vanilla mengikuti Kala ke pantry dan menggebrak pintu pembatas. "Bapak." Suara lantang Vanilla membuat Kala kaget. Tidak bisakah dia menikmati tehnya dengan tenang. Kala menyilangkan kedua tangan. "Ada apa?!" tanyanya ketus. Tanpa diminta Vanilla duduk di sebelahnya. Dia melihat teh hijau yang Kala buat. Huh! Kok mirip sama cewek lagi diet sih minumanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD