#4

1268 Words
Di Dalam mobil selama perjalanan pulang, Mas lebih banyak diam. Rosa paham atas kekecewaan nya, terlihat sekali kecewa nya tapi dia tutupi rasa kecewa tersebut dengan senyum. Sesekali mengobrol dan bercanda, bahkan bertanya mengenai teman-teman gadisnya di sekolah. Mereka melewati setiap jalan yang sering dilewati saat masih sekolah. Setiap tempat dan jalan mempunyai kenangan tersendiri untuk mereka. Sesekali saling meledek karena ada beberapa tempat yang menurut mereka memalukan tapi lucu. Tempat dimana mereka sering ribut, bahkan di pinggir jalan saat lampu merah kami pernah ribut. Rosa turun dari motor dan jalan kaki dikejar oleh Mas Rafi, ah konyol tapi itu mampu membuat kami tertawa dan sedikit hilang rasa kecewa tersebut dari matanya. "Mas, jangan marah sayang. Maafin Adek." Rosa mengawali obrolan dengan suara parau. "Loh? Marah kenapa sayang? Emang, Adek berbuat apa ke Mas?" tanya Mas Rafi bingung. "Ya persoalan yang tadi Mas ajak adik menikah, tapi adek menolak dan masih mau berfikir terlebih dahulu," jawab Rosa ragu dan sedikit canggung. "Gak papa sayang. Mas gak marah kok. Mas akan menunggu hingga kamu siap dek, sampai kapan pun pasti Mas tunggu." Dia menyentuh wajah gadis yang di sebelah nya dengan tulus dan tersenyum manis. "Mas paham kok apa yang dirasakan adek. Adek hanya takut jika nanti sudah menikah, Mas melarang semua aktivitas dan waktu bermain Adek dengan teman-teman, 'kan?" lanjutnya masih mencoba tersenyum di hadapan Rosa. "Tenang aja sayang. Mas gak akan pernah membatasi apapun aktivitasmu di luaran sana, karena apa? Karena Mas sadar, tidak bisa selalu ada buatmu kapanpun dan dimanapun saat kau butuhkan. Jadi Mas membebaskan, Adek." Dia terus berusaha menyakinkan hati gadis pujaan nya. Rosa tersenyum mendengar penjelasan lelaki yang dicintai nya. *** Malam itu mereka pulang dengan kekecewaan yang sangat mendalam sekali. Mas Rafi kecewa karena gadisnya menolak ajakan menikah. Rosa juga kecewa pada dirinya sendiri, karena sudah membuat orang yang ia cinta sedih karena ulahnya. Tapi, Mas Rafi berbesar hati dan akan menunggu jawaban dari gadis pujaannya itu. Ia berharap, jawaban yang diberikan Rosa adalah persetujuan untuk menikah. Jika, ia masih belum mau untuk menikah, maka akan ada cara lain yang Mas Rafi pikirkan agar bisa menikah dengannya. Hubungan mereka awalnya sangat bahagia dan tidak pernah ada masalah sedikitpun. Setiap harinya ada kebahagiaan dan kata sayang yang keluar dari setiap obrolan di sms maupun telfon. Tapi, semenjak kejadian itu semuanya berubah. Awal nya tidak pernah ada masalah, jadi selalu ada masalah. Tidak ada masalah pun selalu dijadikan ada masalah. Kadang Rosa bingung kenapa jalan cerita cinta mereka menjadi seperti ini. Mas Rafi yang sebelumnya tidak pernah marah sedikitpun terhadap Rosa, sekarang jadi lebih sering marah terhadapnya. Baik dalam keadaan benar atau salah, Rosa akan tetap salah dimatanya kekasihnya. Mas Rafi sudah kembali ke Jakarta beberapa hari yang lalu, komunikasi lewat sms yang tadinya bisa tiap detik sekarang hanya setiap jam saja. Telefon pun jarang. Jika libur, Mas Rafi seperti tidak pernah ada waktu untuk menghubungi gadisnya. Ia masih tetap mengirim uang, bahkan pernah mengirimkan ponsel BB agar komunikasi nya bisa lewat bbm kata nya. Jadi tidak harus smsan. Rosa mengiyakan permintaan kekasihnya dan memakai ponsel pemberian dari kekasihnya. Cukup lama Mas Rafi tidak pulang. Jika ditanya kapan pulang selalu menjawab nya dengan jawaban yang tidak pasti. Dia selalu bilang kalau sekarang lagi sibuk dan banyak sekali proyek. Rosa percaya pada kekasihnya, karena ia yakin kekasihnya tidak akan macam-macam. Bulan berikut nya Mas Rafi pulang kampung dan menemui Rosa. Teman-teman sekolahnya dulu mengajak liburan dan ia mengajak Rosa untuk ikut. Rosa tidak tahu akan dibawa liburan kemana oleh kekasihnya. Hari itu, Mas Rafi datang ke rumah seperti biasa tapi terlihat sekali dari mata nya kelelahan. Jadi mas tidak main lama di rumah Rosa dan segera pamit pulang. "Besok jangan lupa ya sayang, bangun nya pagi mumpung libur panjang kan, kita liburan ke laut agak jauh hehe." Mas Rafi mengingatkan. Rosa tersenyum karena akan diajak liburan lagi ke laut. "Jangan lupa bawa pakaian yang cukup, karena kita akan menginap untuk beberapa hari. Nanti sayang tidur sama temen-temen Mas yang perempuan." Mas Rafi menjelaskan kesepakatan dengan teman-temannya. Ia mengelus rambut Rosa dengan lembut lalu pamit untuk pulang. Rosa pov Beberapa bulan Mas Rafi tidak menemuiku. Hubungan kami sejak awal tidak pernah ada keributan, tapi sekarang lebih sering ribut. Hari ini dia pulang dan menemui. Ia mengajakku untuk pergi berlibur dengan teman-temannya besok. Karena sedang ada waktu liburan, aku mengiyakan untuk ikut. Saat ini, dia sedang berada dirumah dan di hadapanku. Aku memandang wajahnya yang lelah, terlihat dari sorot matanya, dia lelah. Kekasihku izin pamit pulang, agar besok lebih fresh untuk jalan jauh. Dia memacu motor nya dan pulang ke rumah. Aku berkemas mempersiapkan apa saja yang akan diperlukan nanti selama menginap. Kebetulan sedang libur 2 minggu karena baru saja menyelesaikan ujian sekolah. Orang tuaku juga tidak masalah selagi perginya bersama Mas Rafi. Memasukkan pakaian, peralatan mandi dan juga obat-obatan yang nanti diperlukan. Setelah semua perlengkapan sudah masuk ke dalam tas. Aku naik ke ranjangku, merebahkan tubuhku dan tertidur agar esok badan menjadi segar. *** Menjelang subuh, Rosa trus ditelpon kekasihnya untuk segera bangun, mandi, sarapan dan duduk manis di teras untuk dijemput. Ia segera menuruti semua perintah dari kekasihnya. Setelah selesai bersiap, ia mengirim chat, "Aku sudah siap, Mas." Tidak menunggu waktu lama, Mas Rafi datang. Tapi kok ntar dulu seperti ada yang berbeda ya? Kendaraannya yang berbeda, ternyata Mas Rafi beli mobil. Alhamdulillah Mas Rafi bisa beli mobil pakai uangnya sendiri tidak sia-sia bisa menghasilkan barang. Rosa sempat bertanya kenapa harus beli mobil baru, kan yang kemarin dibawa pulang juga sudah bagus tapi hanya senyuman yang ia dapat dari kekasihnya. Mas Rafi segera melajukan mobil nya menuju rumah teman nya yang menjadi tempat titik kumpul. Sesampainya disana kami masih menunggu beberapa teman lagi, katanya sudah dijalan dan sebentar lagi sampai. Mereka 8 orang, 4 pasangan masuk ke dalam mobil teman nya, dan 4 pasang masuk ke dalam mobil Mas Rafi. Termasuk ia dan gadisnya. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 pagi, karena akan menempuh perjalanan yang cukup jauh. Laut kali ini berada diluar Kota Kuningan. Selama perjalanan, mereka banyak mengobrol dan bercanda. Sesekali berhenti di Pom Bensin karena ini ke kamar mandi. Setelah menempuh waktu kurang lebih 3 sampai 4 jam, mereka sampai juga di tempat yang direncanakan. Teman-teman Mas Rafi sudah keluar dari mobil untuk bergegas ganti jauh dan berjalan ke arah laut. Mas Rafi keluar dari mobil, dan membelikan air mineral untuk gadis yang ia cinta. "Gimana sayang, indah sekali kan laut nya kali ini?" tanya Mas Rafi memulai obrolan. Ia melihat binar bahagia dari sorot mata gadisnya. "Ya Mas, sangat indah sekali. Makasih ya Mas udah diajak jalan-jalan kesini," jawab Rosa tersenyum manis sekali. Mereka bergegas ganti baju dan menyusul teman-teman yang sudah lebih dulu bermain air di tengah laut. Mereka semua bermain pasir dipinggir laut, tertawa dan bercanda seperti hilang sudah beban mereka saat itu. Setelah puas bermain air dan pasir, mereka membersihkan diri masing-masing dan mandi. Setelah mandi, rencananya mereka akan mencari penginapan dekat laut untuk beristirahat dan tidur. Semua nya sudah kembali ke mobil, Rosa merasa kelaparan karena lupa makan selama bermain air dan pasir. "Lapar ya sayang, makan aja cemilan yang tadi adek beli, nanti kita beli lagi kalau habis." Mas Rafi seperti pahamnya paham, gadisnya itu kelaparan. Rosa lihat kebelakang ternyata kedua teman Mas sudah tertidur, dasar pelor, batinnya. "Mas, kita mau cari penginapan dimana sih? Emang daerah sini ada penginapan ya?" tanya Rosa yang sedang asik mengunyah. "Ada sayang, tapi emang agak jauh sih dari laut. Itu makanan didalam mulutnya dihabiskan dulu, lalu minum, baru bicara hehe," jawab Mas Rafi terkekeh. Rosa menghabiskan makanan di mulutnya dan meminum air mineral yang tadi siang diberikan oleh Mas Rafi. Setelah meminumnya, lama-lama ia kok merasakan ngantuk yang sangat amat berat mengganggu matanya. Rosa menyudahi ngemil dan segera ambil posisi tidur, tidak lupa meminta maaf pada kekasihnya. Karena ia tidak menemani nya mengobrol selama mencari penginapan dan hanya diangguki oleh kekasihnya lalu tersenyum. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD