#30

1295 Words

"Bercanda? Aku gak bercanda, Kak. Hahaha ini yang diinginkan mereka. Mereka ingin aku mati, jadi sekarang lebih baik aku mati saja, Kak." Kali ini Rosa menangis lebih histeris. Ia merasa akan gila dalam waktu dekat. "Tapi kami tidak ingin kamu mati Rosa. Kami sayang kamu, turunin pisau nya ya sayang. Kak Nina mohon sama Rosa, turunkan pisau nya sayangku …. " ucap Kak Nina melemah, baru kali ini ia melihat Kak Nina menangis bahkan bicara sehalus itu. "Rosa, kamu jangan begini sayang. Kasihan anakmu. Coba sadar, anakmu sudah menjadi korban mereka. Kamu jangan sampai jadi korban lagi, bangkit yank aku mohon bangkit. Kalau kamu mati sia-sia seperti ini, mereka akan tertawa melihat kehancuranmu," ucap Kak Nana menangis perlahan menghampiri dan menendang pisau itu. Rosa tak menyangka seberan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD