Pesan yang Tertunda

1450 Words

Pukul 18.00 Citra akhirnya memutuskan untuk pulang. Ia memberi kode kepada Ibaz dengan jari telunjuk menunjuk ke arlojinya, lalu pria itu berlari-lari kecil ke arahnya dan dengan tergesa memintanya menunggu sebentar. "Sebentar. Aku anterin aja pulangnya," ucapnya dengan napas sedikit terengah. Sepertinya ia lumayan kelelahan saat itu. Dan apa katanya barusan? Malah mau anterin dirinya pulang? Nah, kan jadi makin sayang, pikir Citra membatin. "Aku bawa mobil sendiri, kok. Nggak usah dianter," jawab Citra tak enak hati. Berbeda sekali lisannya dengan apa yang diteriakkan oleh hati. Mau banget lah dianter Ibaz sampai rumah. Hanya saja ia iba melihat pria itu tampak kelelahan dan bahkan kafenya juga belum sepenuhnya tertangani oleh segenap karyawan. Kapan-kapan Citra akan menyarankan Ibaz

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD