CHAPTER 47

1887 Words

“Apa sama sekali belum ada info soal Tayra?” Cenilaa bertanya. Mereka sedang berada di meja makan. Ada Gunawan, Erika dan James. James menggeleng. Erika diam, tak berkomentar. Ia melanjutkan sarapan paginya tanpa bersuara. Cenilaa menoleh pada sang ayah. “Papi juga belum dapat info apapun soal Tayra?” Gunawan menyesap tehnya kemudian menggeleng. Cenilaa menghela napas. Nafsu makannya hilang seketika. “Aku kenyang..” Cen bangkit dari duduknya kemudian meninggalkan meja makan. James menatap punggung sang adik. Laki-laki itu menghela napasnya. “Kita harus apa, Pi? Nggak mungkin kita diam aja begini..” Ian Gunawan membuang napas pelan, tenang. “Kita bisa apa?” Desahan napas James semakin kencang. Alhasil ia pun ikut meninggalkan meja makan. Semuanya seperti sudah putus asa. “Kenap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD