Sherly berjalan memasuki kamar dengan wajah lesu, pertanyaan terakhirnya tak dijawab oleh Deby. Tiba-tiba saja Dian muncul dan memanggil perempuan itu membuat Deby tak sempat menjawab pertanyaan yang dia lontarkan.
Menarik napas panjang, Sherly memutar gagang pintu kamarnya. Pintu itu terbuka, hal pertama yang Sherly lihat adalah Dimas yang menggerutu kesal dengan wajah tertekuk. Wanita itu menaikkan sebelah alisnya, dia masuk ke dalam kamar lantas menutup pintu kamarnya. Dia mencoba tak peduli dengan terus berjalan mendekati kasur, Sherly mendudukkan diri di sana.
Wanita itu mengambil ponselnya yang dia letakkan di atas nakas, kepala Sherly menunduk. Dia membalas satu per satu pesan yang dikirim oleh sahabat maupun keluarganya. Akan tetapi, decakan keras yang berasal dari Dimas berhasil
