Chapter 15. Sekali pengecut tetap saja pengecut

1234 Words

Chapter 15. Sekali pengecut tetap saja pengecut "Amanda," panggil Thomas sedikit keras berharap kalau Amanda mendengarnya. Sejujurnya, Amanda mendengar panggilan Thomas. Akan tetapi, bukannya berhenti. Amanda kian memacu langkahnya kian cepat. Hingga dia nyaris berlari kecil. Jantung Amanda bertalu kian kencang, apalagi di sepanjang jalan dia tidak berpapasan dengan siapapun. Memang jalan yang dia tempuh jarang sekali mahasiswa lewat ke arah sana. Lorong ini terasa panjang. Amanda ketakutan kini. Apa dia telpon Austin lagi ya? Memintanya untuk menemuinya di kampus.  Amanda berlari sembari mencari ponselnya di dalam tas. Keringat dingin membasahi keningnya. Baru kali ini dia diserang rasa panik yang begitu besar. Thomas kini menjelma bak monster di mata Amanda. Bayangan lelaki itu akan k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD