Part 4 -Kabur-

723 Words
Part 4 -Kabur- Fita tersenyum bahagia saat berhasil keluar dari dalam istana yang sangat membosankan baginya. Ketika melihat seorang pemuda yang sedang menuggangi kuda, Fita menghalangi jalan kuda orang tersebut hingga kuda berhenti mendadak. "Berikan kudamu kepadaku!" perintahnya. Oh ayo lah, mana ada putri kaisar yang se bar-bar dia. Kuda jelek orang pun dia minta. "Kumohon, berikan kudamu kepadaku. Aku sedang di kejar para penculik. Mereka ingin membuangku ke jurang karena aku menjahili mereka." Fita menyeka ujung matanya yang tidak berair sama sekali. Sungguh drama sekali. Sedangkan pria yang berada di atas kuda hanya bisa melongo tak percaya. Fita berdecak dan membuka cadarnya. "Aish, aku hanya bercanda. Kau tidak tahu siapa aku heh? Aku anak KAISAR XU YU HAN!" Pria yang di atas kuda langsung gelagapan seketika. "Jadi????" "Saya akan menemani anda ke istana, tuan putri." sahut pria tersebut terbata-bata. "Menemani? Tidak! Aku hanya ingin kudanya! Berapa harga kudamu?" "Saya---" "Jangan banyak bicara! Aku rindu dengan kembaranku!" Fita menghela nafas kesal dan melepaskan kalungnya. "Apa ini cukup?" Melihat pria itu mematung, Fita kembali menambahkan dengan gelangnya. "Puas?!" Pria itu mengangguk sumringah melihat kedua barang mahal tersebut. Fita yang tak sabaran segera mendekati pria tersebut dan mendorongnya dengan kuat hingga tersungkur ke tanah. Setelah itu ia langsung naik ke atas kuda. "Senang berbisnis dengan anda!" teriak Fita dan menunggangi kudanya dengan cepat. Ia memang sudah terbiasa menaiki kuda, dulu dia pernah berburu dan menjelajahi setiap daerah bersama kembarannya meski mereka perginya sembunyi-sembunyi dan akhirnya kena semprot sang ayah. Beberapa jam kemudian Fita tiba di kerajaan orang tuanya. Jarak Kerajaan Han dan Xu memang tidak terlalu jauh. Daerah kekuasaan mereka bersebelahan. "MAMA! PAPA! ANAK CANTIK KALIAN PULANG! YUHUU!! BUKA GERBANG!!" teriak Fita dari luar gerbang dengan penuh semangat. Yu Han dan Rain yang sedang berada di balkon kamar sampai mengorek teling mereka, memastikan jika pendengaran mereka tidak salah. Saat gerbang dibuka, Yu Han dan Rain langsung syok seketika. Mereka melihat anak gadis mereka sedang tersenyum lebar sembari melambaikan tangan. Fita berlari masuk ke dalam istana, karena tidak hati-hati ia menabrak tubuh kekar kembarannya hingga dia tersungkur ke atas tanah. "Aduh! p****t Fita sakit." keluhnya. "Fita?!" "Kakak?!" Sean dan Xavier membulatkan mata mereka melihat gadis yang sangat mereka kenali. "Kalian malah melihatku saja, bantu kek!" renggut Fita dan menjulurkan tangannya dengan bibir yang maju beberapa senti. Sean dan Xavier kompak membantu Fita. "Kenapa kakak bisa ada di sini?" "Ya bisa lah. Kakak kan punya kaki." sahut Fita datar. "Kamu pergi ke sini bareng suamimu? Mana dia?" Sean celingak-celinguk mencari keberadaan suami adik kembarannya. "Dia di istana." "Hah?!" "Fita pergi ke sini sendirian." Xavier membulatkan matanya kaget mendengar penuturan sang kakak. "Kenapa kakak bisa pergi sendiri ke sini?" "Suami kamu membiarkan kamu pergi sendiri?" Tangan Sean terkepal menahan marah karena mengira Su Ho membiarkan adiknya pulang sendiri tanpa pengawalan siapa pun. "Aku kabur, kak." jawab Fita santai. Ia berlari ke arah orang tuanya ketika melihat mereka. Meninggalkan Sean dan Xavier yang melongo kaget. "Mama! Papa! Fita kangen!" adu Fita dengan mata yang berkaca-kaca. Dia hanya akan menunjukkan sifat sebenarnya ke orang yang disayanginya, manja dan cengeng. "Uluh, uluh, putri cantik mama jangan nangis dong. Sini peluk mama." Rain melebarkan kedua tangannya. Langsung saja Fita menghambur memeluk sang mama dan menangis terisak-isak. "Fita gak suka di sana, ma. Fita mau di sini bersama kalian." lirih Fita. Hati Rain teriris mendengar lirihan Fita. "Kamu tidak diperlakukan dengan baik di sana?" tanya Rain harap-harap cemas. "Tidak, ma. Suami Fita tadinya mengunci Fita di dalam kamar karena tidak suka dengan Fita, makanya Fita kabur." adu Fita dengan nada menyedihkannya. "Berani sekali dia memperlakukan putri kesayangan papa seperti itu." desis Yu Han marah. Fita tersenyum penuh kemenangan. Dia tidak sabar melihat suaminya di marahi sang ayah. Sementara di sisi lain, Kerajaan Han di buat gempar akan berita hilangnya sang queen. Belum sampai sehari sang queen berada di istana, sudah hilang saja. Mereka semua cemas. Cemas akan mendapatkan amarah Kaisar Xu Yu Han yang terkenal sangat kejam dan sadis kepada orang-orang yang berani melukai salah satu anggota keluarganya. Sedangkan Su Ho hanya bisa memijat kepalanya pusing ketika Fita tidak ada di kamar. Melihat sifat bar-bar istri kecilnya, ia yakin sang istri kabur bukan di culik seperti yang dikhawatirkan anggota kerajaannya. Untuk memastikan pemikirannya, hari itu juga dia melakukan perjalanan ke Kekaisaran Xu. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD