Prolog - Cold Wedding

202 Words
23 Desember 2008 Gadis berambut pirang duduk ditepian danau sambil mengayunkan kaki mungilnya. Terdengar bunyi derapan langkah kaki membuat gadis kecil terlonjak kaget. “Astaga Alea terkejut!” dengan terkejut gadis tersebut berdiri dari tempat duduknya dan melotot kearah anak laki laki yang berada tepat di belakangnya. Bibirnya mengerucu kedepan tanda bahwa gadis itu sedang merajuk. Sementara anak laki – laki dihadapannya menatap tak suka. Namun sesaat kemudian, wajah masam gadis itu berubah dengan mata binar menunjukan kertertarikan. “Wah dia tampan sekali. Sangat mirip dengan uncle Dion. Astaga jantung Lea,” ucap Alea dalam hati. Melihat gadis itu yang menatapnya lama, anak laki – laki di hadapannya mengerutkan kening aneh, “Kenapa?” Alea, nama anak kecil itu. Dia menggelengkan kepalanya, dan menatapnya kesal. “Kamu harus meminta maaf dengan Lea!” ucap Lea dengan menyilangkan tangannya kedepan dadaa. “Kamu gila, buat apa harus minta maaf. Arka nggak peduli. Dasar gila!” Anak laki laki tersebut berbalik dan pergi menjauh, meninggalkan Alea sendirian ditepi danau. Alea yang ditinggalkan begitu saja kemudian tersenyum memperlihatkan deretan giginya. “Ah, ternyata Arka namanya. Dia dingin tapi sangat tampan. Lea ingin menikah dengan nya kalau sudah besar!” ucap Lea sambil tersenyum dengan lebar.   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD