15. Kesempatan Kedua

1818 Words

"Ehem, sebaiknya kita makan dulu baru lanjut membahas hal itu," ujar Sandi membuat Listya menahan tawanya. Ia yakin kalau Sandi pasti merasa malu karena ia yang peka terhadap rencana yang dilakukan oleh pria itu. "Iya, Pak," ujar Listya sambil tersenyum. Mereka pun akhirnya menikmati hidangan yang tersaji dalam diam, Listya nampak tenang ketika menikmati makan siangnya. Berbeda dengan Sandi yang tengah berpikir keras, ia berpikir kata-kata apa yang akan ia katakan pada Listya. Ia bukanlah pria yang romantis sehingga sangat sulit melakukan hal-hal yang biasanya penggombal ulung lakukan, ia hanyalah pria biasa yang sama sekali tidak bisa bersikap terlalu manis. Namun, jangan diragukan sebesar apa cintanya pada Listya. Pria itu melirik ke arah cincin yang Listya taruh di atas meja, sepe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD