DOA

1058 Words

"Kerasa lagi, Mbak?" tanya Umi dengan raut khawatir. Tak hanya Umi, Abah dan Haru pun nampak khawatir. Tentu hanya mereka yang datang. Rahman, Anis, dan Azam sudah dikabari. Tapi ini masih dini hari. Mereka baru bisa berangkat setelah subuh nanti dari Malang. Umi mengelus bagian bawah perut Ruma. Ia pun pernah merasakan ini. Dan saat itu bagian bawah perut lah yang terasa paling sakit. Makanya ia mengelus perut Ruma untuk sekadar membantu meringankan rasa sakit meski sedikit. "Sabar ya mbak. Insya Allah rasa sakit yang kamu rasakan ini akan jadi pelebur dosa." Umi membisikkan kata - kata untuk menenangkan putrinya. Ruma hanya mengangguk dalam posisi berbaring miringnya. Sejak tadi kontraksi datang teratur setiap 10 menit sekali. Entah sudah maju berapa langk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD