BRANKAR

1012 Words

"Uhm ... Nak Ramzi ... sepertinya tidak ada orang di rumah ini, Nak." Rahman kembali mengucapkan hal sama pada Ramzi. "Kalau boleh tahu, kenapa Nak Ramzi membawa kami ke sini? A - apakah ... apakah ... Asa sekarang tinggal di sini?" Rahman memberanikan diri menanyakan hal itu. Ramzi menunduk. Sepertinya memang sudah nasibnya harus menjelaskan masalah ini pada mereka. Astaga. Mimpi apa coba Ramzi semalam. Ke mana pula orang - orang. Kenapa kompak sekali tidak ada di rumah semuanya. Ramzi Akhirnya mengangguk. "Iya, Asa sekarang tinggal di sini, Pak, Bu." Rahman dan Anis saling berpandangan lagi. Mereka benar - benar terkejut tentu saja. Jadi Asa dan Ruma sudah tinggal serumah. Berani sekali mereka. Padahal belum ada ikatan. Terlebih di rumah ini juga tinggal orang tua Ru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD