BURUK

1016 Words

"Gue nggak usah masuk kuliah aja ya." Ramzi menyerahkan satu bungkus bubur ayam yang baru ia beli. Ia juga mengambilkan obat - obat Asa sekalian. Ia mengambil semuanya karena tak tahu obat mana yang akan Asa minum di pagi hari. Ia bawa sekalian semuanya supaya Asa memilih sendiri. Ramzi juga sekalian membawa satu botol besar air putih. Untuk membantu menelan, menghilangkan dahaga, sekaligus untuk minum obat. Bukannya menerima bubur dan obat yang diberikan Ramzi. Asa justru menatap Ramzi dengan amarah tertahan. "Kenapa Lo jadi ikutan nggak masuk kuliah? Jangan bilang gara - gara mau jagain gue!" Asa tampak tak suka dengan keputusan Ramzi itu. "Ya emang gitu kan. Apa lagi? Mana bisa gue tinggalin Lo dalam keadaan kayak gini?" Ramzi langsung menjawab jujur. Karena memang itu alasanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD