Saling Bertahan

2158 Words

Adeeva tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara itu. Suara yang hangat, tenang, dan penuh perhatian. “Kamu sakit?” Ia menoleh cepat. Rakhan berdiri di sampingnya, menatapnya dengan ekspresi khawatir. Oh. Adeeva merasa dadanya sedikit sesak. Bukan karena sakit, tapi karena sesuatu yang lain. Karena perasaan yang bahkan ia sendiri tidak yakin bagaimana cara menamainya. Ia mencoba tersenyum, meskipun ia tahu senyumnya tidak akan mampu menutupi segala yang sedang berkecamuk di pikirannya. “Enggak,” jawabnya cepat. “Aku nggak apa-apa.” Rakhan tidak langsung menjawab. Tatapannya tetap tertuju padanya, seolah sedang mencari sesuatu di wajahnya. Dan Adeeva tahu, Rakhan bukan tipe yang mudah percaya begitu saja. Cowok itu selalu bisa membaca ekspresi oran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD