"Kenapa disaat gue sudah dijodohkan begini, malah banyak yang deketin sih?" Adeeva mendumel pelan, matanya terfokus pada layar ponsel yang menampilkan beberapa pesan masuk dari teman-temannya, sebagian besar laki-laki, yang tiba-tiba saja mulai mengajaknya ngobrol. Ada yang menawarkan bantuan tugas, ada yang sekadar bercanda, dan ada pula yang secara terang-terangan mengungkapkan rasa ketertarikan mereka. Ia melirik cermin di depannya, menyesuaikan jaket kuning UI yang membalut tubuhnya. Jaket itu terasa semakin berat saja, seakan menambah beban pikirannya. Perasaannya campur aduk. Di satu sisi, ia merasa aneh. Bukankah ia sudah dijodohkan dengan seseorang yang bahkan keluarganya sudah tahu dan menerima? Bahkan, tak lama lagi pernikahan itu akan berlangsung. Lalu, kenapa begitu banyak o

