Hampir

2203 Words

"Kita siram aja lagi gimana?" Suara itu terdengar pelan, hampir seperti bisikan, tapi cukup jelas untuk membuat beberapa orang yang mendengarnya menegang sejenak. Mereka berkumpul di sudut ruangan pantry, berpura-pura sedang membuat kopi atau merapikan berkas, padahal sebenarnya mereka sedang membicarakan sesuatu yang jauh lebih serius. Mereka tidak benar-benar ingin Senja celaka, tentu saja—setidaknya itulah yang mereka pikirkan dalam hati—tapi mereka juga tidak bisa membiarkan gadis itu terus bertahan dan mungkin saja membuka mulutnya kepada atasan atau HRD. Terlebih lagi, satu jam yang lalu, Ali baru saja datang dan berbicara dengan Senja. Tidak ada yang tahu pasti apa yang dibicarakan, tetapi semua orang di divisi itu bisa merasakan ada ketegangan yang tak biasa sejak kepergian pr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD