Mereka bertiga duduk melingkar di meja kantor jurnalistik yang sederhana itu. Aroma kopi yang baru saja diseduh Beta masih memenuhi ruangan, memberikan sedikit kenyamanan di tengah diskusi serius mereka. “Jadi, kita manfaatkan libur setelah ujian akhir semester?” Beta memastikan, menatap Adel yang sedang mencoret-coret sesuatu di buku catatannya. Adel mengangguk. “Iya. Itu waktu terbaik. Kita gak akan ganggu kuliah, dan kita punya cukup waktu buat perjalanan panjang.” Frissyla menyandarkan punggungnya di kursi, berpikir sejenak. “Kita naik kapal aja gimana, Del? Dari Depok kita naik kereta dulu sampai Surabaya, terus lanjut kapal.” Adel menatapnya, mempertimbangkan. Frissyla benar. Dana mereka terbatas. Meskipun Adel punya lebih banyak uang dibanding mereka berdua—dengan posisinya seb

