Ruang Senja

2225 Words

Ali tidak tahu. Ia tidak tahu bahwa sejak pagi, namanya telah berkali-kali disebut dalam berbagai percakapan di kantor. Ia tidak tahu bahwa sejak menawarkan tumpangan kepada Senja semalam, rumor tentang mereka telah menyebar lebih cepat daripada briefing proyek pagi ini. Ia tidak tahu bahwa langkahnya mendekati Senja justru menempatkan gadis itu dalam posisi yang semakin sulit. Ali hanya tahu satu hal: ia ingin berbicara dengan Senja. Bukan sekadar basa-basi atau obrolan formal di kantor, tetapi percakapan yang lebih dari itu. Ada sesuatu dalam diri Senja yang membuatnya ingin memahami lebih jauh. Rasa penasaran yang awalnya samar kini semakin kuat. Jadi, saat jam makan siang tiba, ia memutuskan untuk mencarinya. Ali melangkah santai menuju kantor Senja, meskipun di dalam da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD