Harapan dalam Keraguan

2093 Words

Malam itu, di stadion futsal yang terang benderang, Aldo berlari dengan gesit, mengejar bola yang meluncur cepat. Suara sepatu yang memantul di atas lapangan, teriakan pemain, dan detak jantung yang cepat karena pertandingan semakin intens, menciptakan suasana yang penuh semangat. Lariannya lincah, tubuhnya bergerak dengan kecepatan tinggi, namun pikirannya tetap terperangkap dalam bayang-bayang sore yang baru saja ia lewati di kafe. Setiap langkah, setiap sentuhan bola, tidak bisa menghilangkan kenangan yang masih terbayang jelas di matanya—kenangan tentang Adel, dan tentang perasaan yang sudah lama ada, namun tak pernah ia ungkapkan. Seperti kilasan-kilasan gambar, wajah Manda yang penuh perhatian, nada suaranya yang lembut saat memperingatkannya tentang perasaan yang mungkin tak terbal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD