Hafidz menatap punggung Niswah yang semakin menjauh dengan sendu, ada apa dengan gadisnya, terlihat bukan Niswah yang sebenarnya. Syilia yang melihat Hafidz memandang kosong pintu kamar yang sudah tertutup merasakan nyeri, hati Hafidz tidak untuknya lagi, haruskah ia berhenti. Syilia melangkah meninggalkan Hafidz yang masih terdiam, hingga suara berat yang sangat ia kenali membuat tubuhnya menegang. "Jangan pergi, tunggu disini Mas akan bicara dengan Niswah."Lalu Hafidz menaiki tangga menghampiri kamar tamu tempat Niswah masuk tadi. Tanpa mengetuk, Hafidz langsung masuk sedangkan Niswah yang mendengar pintu terbuka hanya diam tanpa membalikkan badan. Hafidz menghela napasnya, ia melihat Niswah disini namun hatinya tidak. "Nis, Mas mau..." "Niswah mau mandi." Potong Niswah cepat, Hafi

