Demian membuka pintu. Dara terlihat duduk di kursi dengan tubuh merosot dan ekspresi wajah seolah meminta dikasihani. Tangan kanannya mengusap perutnya menandakan lapar melandanya. Rasanya, Demian ingin tertawa. Namun dengan cepat dia tahan dan masuk ke dalam, mengajaknya duduk di sofa tempat tamu mengobrol dengannya.
"Ayo makan," ajak Demian sembari mengeluarkan styrofoam dari dalam plastik.
"Gak lapar!" bohong Dara. Dia ingin dibujuk Demian, sayangnya Demian yang sejak awal sudah tahu sang istri sudah merasa lapar, malah menggelengkan kepala yang membuat Dara menatapnya ingin menangis.
"Kalau gak mau makan ya udah gak usah makan. Entar ayam penyet Bu Retno dan jus alpukat bapak depan kantor buat aku semua."
"Ha!!" Dara melihat ke semua makanan dan minuman di depannya, lantas langsu
