BAB 18 - MAAF DAN TERIMA KASIH

1036 Words

Pintu depan rumah terbuka, Demian masuk diikuti Dara yang tampak marah dan terus saja nyerocos tanpa henti. Sikap dan kata-kata Demian ke Aurel yang cukup pedas, membuat Dara merasa tak adil untuknya. Selama ini, dia selalu bersikap sopan di depan semua klien Demian, namun Demian malah bersikap sebaliknya di depan Aurel yang jelas-jelas sahabat satu-satunya Dara. "Apa salahnya sih ngasih waktu bentar buat makan, dia belum makan dari sana, gitu aja susah banget!" cecar Dara terus-terusan sambil mengikuti Demian yang melangkah menuju ruang kerjanya di lantai dua Demian seolah tidak peduli dengan semua cecaran Dara di belakangnya. Dengan santai, Demian langsung masuk ruang kerja diikuti Dara. "Kulkas dua pintu, tung ...!" Dara menggantungkan kalimatnya saat melihat sepasang manusia yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD