Ben percaya pada Agung, selain ia seorang pengusaha kaya, pria itu adalah mantan pembunuh sepertinya. Keahliannya dalam menjatuhkan lawan baik bersenjata atau tangan kosong tak diragukan lagi.
Senyum Ben mengembang, Agung rupanya masih gila seperti dulu. Bedanya, ia lebih mirip dengan Noel, pemuja wanita. Siapa yang tidak menyukai pria tampan, kaya, dan memiliki segalanya seperti Agung? Ia benar-benar pria berkelas!
Ben menyentil nama Sam dalam pembicaraan mereka, membuat kening Agung melipat.
“Apakah dia si Pengkhianat itu?” tanya Agung, tampak ragu. Namun ia sudah terbiasa mendengar kasus semacam itu. Di mana dua orang yang bersahabat berakhir saling hujam karena pengkhianatan.
Ben tersenyum sinis, ia tak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah di antara ia dan Sam. Seharusnya hub
