Bab. 29

2060 Words

Willona mengambil tas miliknya, matanya terus tertuju pada Ben. Penampilan pria itu tak semengerikan yang ia pikirkan, Ben seperti pria biasa. Hanya saja postur tubuhnya lebih tinggi dan berisi serta memiliki wajah tampan khas blasteran. Ia sempat terpana dan akhirnya menundukkan wajah. “Terima kasih, sudah menolongku,” ucap Willona pelan. Takut-takut. “Lain kali, hati-hati kalau pergi sendirian. Di sini banyak penjahat.” Ben mengingatkan. Lalu melangkah menjauh menuju motornya. “Tunggu,” panggil Willona, bersamaan dengan suara Hendra yang memanggilnya. “Will, ayo kita pulang,” ajaknya. Tapi Willona tak memedulikan bodyguard-nya itu. Willona mengejar Ben. “Ben, tunggu!” Ben menoleh, menatap lekat wajah gadis cantik di belakangnya. Cantik, tapi terlihat sangat lelah dan tertekan. “Ben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD