"Ayahku mengajukan dua pilihan. Aku kehilangan semua yang kumiliki atau menceraikanmu. Dia memberikanku keringanan selama enam bulan. Setidaknya kamu tidak menjadi janda setelah dua hari pernikahan," ujar Aditya dengan suara berat. "Aku berharap kamu bisa mengerti, Dahlia. Memang tidak semua bisa dibeli dengan uang. Tapi anggaplah kita sedang barter," lanjut Aditya dingin. "Aku belum menyentuhmu, kamu masih suci. Jadi menurutku, tidak ada hal yang merugikanmu terlalu banyak. Maafkan aku, karena keegoisanku kamu menjadi korban. Tapi mungkin di luaran sana, banyak wanita yang ingin menjadi sepertimu. Percayalah, setelah kita berpisah, aku akan tetap menyantunimu sampai kamu menikah dengan laki-laki yang tepat." Aditya menatap Dahlia sendu. Ia merasakan ada duri yang menusuk hatinya seti

