BAB 30_RENCANA

933 Words

Setelah berpamitan, aku memutuskan membawa Dahlia pergi menjauh dari kerumunan ini. Nafasku sudah hampir habis karena sesak. Begitu banyak orang di sini. Ketika Dahlia naik mobilku yang disupiri Pak Man, terdengar suara teriakan riuh mengiringi kami. Aku dan Dahlia melambaikan tangan dari dalam mobil. Meskipun kami meninggalkan Bu Marni dalam kondisi sedang menangis, tapi jelas terlihat ia sedang menangis bahagia. "Hallo. Tolong amankan semua mahar dan hantaran. Bawa ke hotel Jamrud secepatnya. Aku tunggu." "Kamu takut Bapak yang bawa kabur?" tanya Dahlia. "Salah satunya. Semua yang ada di sana harus dicurigai. Lagi pula di sana ramai sekali. Jangan sampai ada yang hilang. Semua harus dipikirkan segala akibatnya," ujarku santai. Aku adalah pemimpin perusahaan dan sudah terbiasa berp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD