Drrrt ... Papa Calling. "Ya, hallo Pa!" "Kamu sedang dimana? Apa bersama abangmu?" tanya Hadi Pratama dari seberang. "Tidak, Pa. Aku malas berlama-lama di kantor. Aku akan mengerjakan pekerjaanku di tempat favoritku. Kenapa Pa?" "Ya sudah. Papa mau minta tolong sama kamu, carikan wanita itu tempat melanjutkan pendidikannya. Kamu saja yang melakukannya karena masih freelance." "Si-siiiapa yang Papa maksud?!" Dareen menahan nafasnya berdebar. "Ya siapa lagi?! Tentu saja untuk kakak iparmu yang hanya lulusan SMA itu! Papa gerah lihat dia seharian mengurusi rumah ini. Apa dia tak bisa bermain ponsel saja di kamarnya? Pusing kepala Papa!" Dareen menutup mulutnya. Dia merasa sudah berhasil menjadi peramal dalam hitungan menit. Tadi dia hanya menggertak Belinda, justru benar-benar t

