“Jadi seperti itu ya Ibu, Bapak. Harap sabar karena kan bayinya memang belum cukup umur saat lahir. Insya Allah dia kuat kok. Dia putri yang tangguh. Tenang saja,” kata dokter yang menangani bayi Wahyudi dan istrinya. “Baik Dokter. Terima kasih,” jawab Wahyudi. Mereka memang sedang di ruang bayi. Istrinya dia dorong untuk dibawa ke ruang bayi, karena ingin melihat putri mereka yang ada di dalam inkubator. “Ah aku lupa, Kemala kan dokter bayi NICU, pantas dia ada di sini. Tadi aku cari di ruangan Wahyudi ternyata katanya Wahyudi sedang mendorong istrinya ke ruang bayi. Ternyata ada Kemala. Bukan aku maksud nemuin Kemala ya. Kalau memang harus ketemu kenapa nggak?” “Tapi aku jadi nggak enak sih deketin dia, walau aku sejak dulu suka sama dia. Tapi nggak mungkin kan aku ngambil kekasihnya

