“Astagfirullah, kenapa bisa seperti itu? Kenapa nggak sejak awal kamu cerita? Setelah seperti ini kamu datang sendirian,” tegur perempuan lembut berhijab pada anak lelakinya. Parwati memang sangat lembut.
“Aku sebenarnya pengen datang nanti Bu, nanti setelah anakku sembuh. Tapi melihat seperti ini aku datang duluan. Bukan aku tidak menghormati Bapak dan Ibu, tapi anak dan istri aku di rumah sakit. Besok anak aku akan operasi. Aku butuh support moral. Istri aku nggak punya siapa pun lagi seperti yang tadi aku ceritakan sejak awal.”
“Apa dia sudah jadi istrimu yang sebenarnya?” tanya Giyarto Susilo sang bapak.
“Alhamdulillah sebenarnya kami juga nggak zina kok. Sejak dia diwajibkan menikah, dia juga menikah siri kan sama suaminya itu, dua hari SEBELUMNYA kami sudah menikah.”
“Walau polia
