Bab 22 - Permintaan Dari Umi Abidah

1751 Words

Bab 22 - Permintaan Dari Umi Abidah Pacaran setelah menikah, rasanya lebih indah. Tidak akan takut akan dosa atau di larang oleh orang lain. Kalau sudah nikah, siapa yang mau melarang? Bahkan Allah saja sudah merestui mereka. Pagi hari, Hafidz terbangun. Ternyata di samping tempat tidurnya Habibah sudah tidak ada. Ia melirik jam dinding di kamar Habibah. Ternyata pukul lima Shubuh. Buru-buru Hafidz ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap shalat shubuh. Namun, ada yang terus menganggu pikirannya. Habibah di mana? Selesai mandi dan menunaikan sholat Shubuh. Hafidz mulai mencari Habibah. Ternyata Habibah sedang ada di musola. Rumah Habibah memang memiliki musola sendiri. Habibah sedang bertadarus di sana. Suaranya saat membacakan ayat suci Al-Qur'an sangat indah. Benar-benar menggetarkan j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD