PART 41 - KALAH.

2121 Words

Malam belum merangkak terlalu jauh ketika Danil sampai di gerbang rumah miliknya. Ia memasukkan motornya ke dalam gerbang. Lalu berdiri bersandar di dinding rumah. Emosi jelas masih merajai hatinya. Walaupun ia sudah melampiaskan seluruh amarah di rumah milik Evelyn, tapi kobaran emosi di dalam dadanya belum bisa mereda. Layaknya api, kobaran itu makin melalap habis seluruh tubuhnya. Kebenciannya pada sosok Papanya, Irna dan Evelyn menjadi bertambah. Ia melihat bagaimana wajah Evelyn tadi bersimbah air mata. Tidak, harusnya bukan seperti ini. Ini belum cukup untuk membalas semua air mata Mamanya. Arrrggghhh! Danil menyesali tindakannya yang gegabah. Andai tadi ia bisa menahan diri. Tapi bagaimana bisa ia membiarkan Papanya di dalam sana, sementara Mamanya sendiri di rumah. Satu sudu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD