MALAM PEMBURUAN

1477 Words

Di dalam rumah, udara terasa begitu berat, seolah dipenuhi oleh ketakutan dan keputusasaan. Reina terus-menerus terisak dalam pelukan Lopita, bahunya bergetar hebat mengikuti setiap isakan. Sementara itu, Erick mondar-mandir tak tentu arah, pandangannya tak lepas dari pintu utama. Setiap desir angin atau bayangan yang bergerak, ia berharap melihat siluet Leon dan Johnson muncul dari kegelapan malam. Ricard dan keempat anak buah Leon lainnya berdiri tegak, tak bergeming, mata mereka tajam mengawasi setiap sudut ruangan, menambah lapisan ketegangan yang sudah menyesakkan d**a. Lopita dengan sabar mengusap punggung Reina, mencoba menyalurkan ketenangan yang ia sendiri hampir tak punya. "Johnson pasti baik-baik saja, Kak. Leon pasti menemukannya," bisiknya lembut, meskipun dalam hatinya send

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD