Jianheeng bangun dari mimpi indahnya karena suara lembut yang memanggilnya berkali-kali. Jianheeng menggeliat pelan lalu duduk di kasur. Tapi matanya masih terpejam. "Ada apa selir? Aku masih mengantuk dan ingin tidur." Jianheeng bertanya dengan mata yang masih tertutup. "Permaisuri ini sudah sore dan kita harus segera bersiap." Jia Li menarik tangan Jiangheeng. Dia membawa Jianheeng ke kamar mandi lalu meninggalkannya bersama para dayang. Setelah sepuluh menit Jinheeng keluar dari kamar mandi dan duduk di meja rias. Jianheeng meneliti wajahnya yang terlihat sedikit gemuk. Jia Li memberi isyarat agar beberapa dayang maju. Mereka maju dengan nampan di masing-masing tangannya. "Saya sudah menyiapkan baju yang sama dengan milik yang mulia. Apakah anda menyukainya? " Jianheeng meno

