Jianheeng menyantap makannya seperti biasa, mukanya terlihat tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Tetapi hatinya serasa teriris-iris mendengar kematian anaknya. Ibu suri menatap heran kepada menantunya itu tapi ia tetap diam dan tetap melanjutkan makannya. Keadaan ruangan itu sangat sepi karena tidak ada yang ingin berbicara termasuk Fengying. Fengying hanya diam sambil menatap orang-orang disana satu-satu. Disisi lain Jianheeng sedang berfikir bagaimana ia akan membunuh pelaku itu. Pikiran sadis mulai mendominasi otaknya. Ada berbagai macam cara penyiksaan yang ia fikirkan. Mulai dari tusuk jarum, menguliti hidup-hidup, membelah perutnya lalu mengeluarkan semua organ dengan paksa, menarik kakinya dengan kuda dan masih banyak hukuman yang ia fikirkan. Kaisar sama sekali tidak bisa apa

