“Benar-benar laknat! Dia suruh temannya buat teror kamu sekeluarga. Gak ada nurani mereka. Makhluk tak berakal. Simpan buat bukti laporan,” kata Sapto sambil mengelus rambut Ambar. Mereka berjalan ke tempat parkir lalu masuk mobil dan segera pergi menuju pulang. Sepanjang jalan, Ambar tak berkata apa pun. Wanita ini jadi syok kembali dengan pesan yang diterimanya. Hanya helaan napas yang didengar oleh Sapto. “Tenangin diri! Gak usah mikir terlampau jauh. Kita hadapi bersama. Mereka yang jahat, harus bertanggung jawab,” ucap Sapto sambil mata awas melihat spion karena mobil akan belok. “Ada berapa orang mereka semua? Otak mereka pada miring. Dipikir udah bener kelakuan biadab kayak gini,” ungkap Ambar dengan nada kesal. Sapto hanya tersenyum mendengar perkataan Ambar. Kini mobil tinggal

