SENYUMMU ADA MAHARNYA

1059 Words

“Ambar gak pernah menyangka, selama ini Ibu merasakan sakit seperti itu. Maafin Ambar, telah menanyakan hal yang membuat Ibu harus mengingat kembali luka lama,” ucap Ambar sembari memeluk sang ibu. Keduanya berpelukan dengan berurai air mata untuk beberapa saat. Tak lama kemudian, Bu Retno mengurai pelukan dan memegang kedua bahu Ambar lalu berucap, “Justru karena itu pula, Ibu jadi ingat soal surat. Nanti saat kalian udah pulang, Ibu berikan. Cepat sehat, Nduk.” Bu Retno pun mencium kedua pipi Ambar. Ambar semakin penasaran dengan isi tulisan dalam surat titipan dari bapaknya. Dalam hati, Ambar sangat berharap sang bapak masih hidup dan suatu saat bisa dipertemukan dengannya. Dia tak akan membenci bapaknya karena dianggap sebagai sebuah takdir. Justru kemarahan terbesar dia tujukan kep

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD