TAK BISA INGKARI RASA

1119 Words

Mereka menikmati sensasi rasa desiran pintu surga dunia beberapa saat dan dipaksa berhenti oleh dering ponsel Sapto. Pria ini lalu mengecup kening Ambar lembut lalu berbisik lirih di telinganya. “I love you. I”ll be there for you.” “I love you too,” balas Ambar sambil mendongak menatap kedua mata teduh di hadapannya. Sapto pun tersenyum manis lalu melihat nama yang tertera di layar dan mengangkatnya. “Selamat siang,” salam Sapto kepada seseorang di seberang telepon. “Selamat siang, Pak Sapto. Semua berkas kematian telah siap untuk ditandatangani,” balas sang penelepon. Seketika Sapto menoleh ke arah Ambar lalu menjawab,”Terima kasih, Pak. Saya segera akan mengurusnya. Selamat siang. Hubungan telepon berakhir dan Sapto menaruh ponsel kembali ke atas meja. Pria ini menatap lekat ke arah A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD