Kemarin adalah hari terakhir Lana sebagai gadis duapuluh tahun. Jadi hari ini Kamandanu membuat pesta kecil untuk calon menantunya dengan reservasi makan malam. Dinner khusus ini wajib Lana hadiri bersama Darrel, tanpa orangtua atau sahabat. Sepasang calon pasutri itu menikmati fine dining di sebuah restoran hotel berselimut suasana romantis. Ada pemain cello yang dengan fasih melantunkan musik. Serta lampu temaram yang membasuh seisi ruang. Usai hidangan pembuka, pramusaji meletakkan kue yang begitu cantik. Tidak besar dan terlalu banyak krim, namun justru terkesan elegan. Tak luput juga lilin berbentuk '21' yang belum disulut. Namun, Lana justru menatap getir melalui ekor mata. "Papa lo nyuruh kita buat sekamar malam ini." Kunyahan Darrel berhenti, memandang gadis itu dengan harapan

