Althaf mencium bahu Lana sebelum melepas dekapannya. "Jangan lupa minta maaf ke papa, temui beliau siang ini. Saya akan kirim alamat lapangan golf nya." "I will." "Love you, sayang." Lana pun keluar, melambai ke mobil Althaf yang mulai melesat jauh. Usai bermesraan sepanjang malam di rumah kabin, mereka memutuskan kembali pagi ini. Althaf meyakinkan kekasihnya untuk mengikuti skenario alam; meski hal itu akan menyakiti keduanya. Sepanjang perjalanan pulang, lelaki itu tak hentinya menelusupkan jemari mereka. Kadang mengecup buku jari Lana seperti menghirup bau harum bunga. Biarlah kamu diperistri orang lain. Kalau alam mengatakan kita berjodoh, pasti hari itu akan tiba. "Pak Althaf terlalu idealis, kadang menipu diri." "Menipu diri atau optimis? Kalau dengan itu saya bisa punya h

