••• Sesampainya dikediaman keluarga Ghani,dengan lembut Seriel terus membujuk Zia untuk berhenti menangis.Kini Zia tengah menangis dengan memeluk kakinya disebuah kamar yang memang sudah dipersiapkan untuk dirinya. "Zia makan dulu yuk"ajak Seriel dengan mengusap punggung Zia lembut Zia menggelengkan kepalanya. "Seriel!"panggil Sarah dari luar kamar Zia "Kenapa Bun?" "Bunda harus keluar kota sama ayah kamu!"ujar Sarah yang kini sudah duduk ditepi tempat tidur,dimana Zia masih setia menangis disana Seriel mendengus kesal,"Bunda,okay Bunda kerja tapi ayolah Bun!sekarang udah ada Zia bukannya Bunda bilang pengen ngurusin Zia!please jangan pergi pergi lagi Bun!"mohon Seriel karena sejak ia kecil ia selalu hidup dengan pengasuhnya,ia kira setelah ada Zia ibunya itu akan menghabiskan banya

